Andai Bisa Terbang Gratis, Aku Akan Menemui Emak dan Ayah
Antara kangen, kaget dan bahagia hanya karena sebuah tiket (sumber gambar: dok. Pribadi)
Sesungguhnya tinggal berjauhan apalagi beda pulau dengan orang tua memang tidak mengenakkan. Setiap hari selalu memikirkan bagaimana keadaan mereka, apa yang mereka kerjakan, dan banyak lagi lainnya. Namun, apa mau dikata, takdir telah dituliskan bahwa jodoh saya berada nun jauh di sana, di pulau Jawa. Walhasil, mau tidak mau sebagai istri saya harus membuntuti sang suami menyeberang jauh dari Bangka sang tanah kelahiran dan menemaninya di tempatnya mencari nafkah, Paiton Probolinggo Jawa Timur. Jarak yang teramat jauh, tiket pesawat yang mahal, suami yang tidak boleh terlalu sering cuti, menjadi alasan kenapa kami hanya bisa pulang paling sering setahun sekali.
Terakhir kali pulang yaitu Agustus 2013 yang lalu. Setelah itu saya hamil dan melahirkan, makanya sampai sekarang belum bisa pulang. Sudah hampir dua tahun lamanya. Hiks.
Meski teknologi dalam berkomunikasi sudah semakin canggih, namun bertatap muka langsung adalah obat yang paling mujarab bagi mereka yang merindu.
Karenanya, ketika Traveloka mengadakan kontes blog berhadiah tiket pesawat citilink pp dan menanyakan siapa orang yang paling ingin saya temui, maka dengan pasti jawabannya adalah Emak & Ayah.
Setelah bertemu, apa yang ingin dilakukan?
Ada banyak hal yang ingin saya lakukan bersama kedua orang tua saya. Apalagi bila saya mengingat masih sedikit sekali kebaikan yang baru saya lakukan untuk Emak & Ayah. Karenanya, bila nanti saya bertemu, saya ingin meninggalkan kenangan betapa sesungguhnya saya menyayangi mereka dengan cara melakukan banyak hal baik bersama. Apa sajakah itu?
1. Memperbaiki manajemen toko Emak
Harapan saya terhadap toko Emak suatu saat (sumber gambar:disini )
Ketika ditelpon, Emak sering sekali
curhat betapa lelahnya mengurus sebuah toko kelontong. Kelihatannya memang simple, namun cukup menguras tenaga. Sehingga kadang-kadang Emak kurang istirahat. Karena itu, bila nanti saya pulang, sedikit demi sedikit saya akan mencoba memperbaiki sistem kerja Emak di toko. Semoga saja bisa dan berhasil.
2. Memasak lebih banyak untuk Ayah dan Emak
Bubur ayam buatan sendiri. (Sumber gambar: dok. Pribadi)
Dulu saya jarang sekali masak di rumah :(. Waktu saya banyak di luar untuk kegiatan kuliah dan organisasi. Ketika pulang nanti, saya ingin memasak lebih banyak dan sering untuk mereka. Semoga Emak dan Ayah suka ya. Aamiin.
3.Mengajak Emak & Ayah berlibur ke tanah kelahiran
Salah satu rumah di desa Pejem. Sekarang beberapa rumah sudah lebih modern.(sumber gambar: disini)
Emak dan Ayah dilahirkan di desa yang sama, Pejem. Sebuah desa nun jauh dari kota yang masih lumayan terpencil. Dulu ketika kecil saya kesana, orang-orang hanya bisa menonton tv dari rumah seorang pedagang keturunan Tionghoa, karena saat itu listrik belum masuk desa Pejem. Berita baiknya, sekarang listrik sudah masuk ke Pejem dan bila malam tidak akan sesepi ketika saya kecil dulu. Mungkin Emak dan Ayah akan senang bila diajak sedikit bernostalgia di tanah kelahirannya.
4. Liburan ke Ketawai
Indahnya pulau Ketawai. (Sumber gambar:disini )
Ketika saya sudah jadi penduduk Jawa, kadang saya merasa bukan orang Bangka asli. Haha.
Kenapa? Karena ternyata ada banyak tempat indah di Bangka Belitung yang belum saya kunjungi. *tear*
Salah satunya Ketawai. Di pulau ini, ada banyak sekali pohon kelapa. Bahkan jumlahnya mencapai 1000 buah. Airnya yang jernih, pasirnya yang putih dan keindahan panorama pantainya, bisa menjadi pilihan yang tepat untuk rehat sejenak dari rutinitas. Bila mengajak Ayah dan Emak kesini, mungkin bisa merefresh sedikit buat Ayah dan Emak.
5. Liburan ke hutan Pelawan
Jembatan merah di hutan Pelawan. (Sumber gambar:disini)
Sebelum ke Ketawai, terlebih dahulu kami akan mampir ke wisata hutan Pelawan. Menurut cerita teman-teman saya, di sana udaranya sejuk. Banyak tumbuhan hijau di sana. Bahkan nanti Ayah dan Emak bisa diajak memanen madu pahit dari kayu pelawan. Semoga bisa untuk obat bagi Emak yang sering mengeluh kecapekan.
Setelah merencanakan apa saja yang ingin dikerjakan, saatnya merinci detail perjalanan dari Paiton menuju Pangkalpinang Bangka. Untuk menuju ke Bangka, saya harus memilih transportasi melalui pesawat setelah sebelumnya melewati perjalanan darat selama 4 jam. Pesawat yang dipilih adalah citilink. Saya baru sekali naik citilink dan dari pengalaman sekali itu, membuat saya tidak jera bila suatu saat harus terbang dengan citilink lagi. Pramugarinya ramah, pesawatnya ontime. Saya akan berangkat tanggal 13 Juni dan pulang tanggal 23 Juni.
Karena takut tidak keburu, soalnya saya memilih penerbangan paling pagi, saya memutuskan untuk menginap di Surabaya.
Mengapa hotel walan syariah? Menurut review dari aplikasi traveloka, jarak hotel dengan bandara cuma 2,87 km, selain itu ada fasilitas antar jemput bandara, jadi saya tidak perlu repot mencari taxi. Selain itu fasilitas kamarnya baik dan bersih.
Aplikasi traveloka memang memudahkan penggunanya. Apa saja kelebihan lainnya?
1. Harga tiket di traveloka selalu lebih murah dibandingkan travel lainnya.
2. Review hotel memudahkan pengguna untuk tahu jarak, fasilitas, dan rating pengguna hotel yang lain.
3. Cara menggunakan aplikasi ini mudah dan gak ribet. Apalagi orang awam seperti saya, hehe.
4. Banyak promo menarik dan sangat membantu pengguna.
Demikianlah mimpi saya bila saya mendapat tiket gratis dari traveloka.
Karena saya percaya, salah satu mewujudkan mimpi adalah dengan mwnuliskannya. 🙂