Beda Kehamilan Pertama dan Kedua
Alhamdulillah, nggak terasa kehamilan yang kedua ini sudah menginjak minggu ke-32. Kalau ikut kehamilan yang pertama, saya sudah lahiran saat usia kehamilan di minggu 38 atau 39. Itu berarti sekitar 6 atau 7 minggu lagi dedek bayi dalam perut InsyaAllah akan launching. Alhamdulillah dari sejak awal periksa hingga kini, tidak ada keluhan sama sekali ketika hamil kedua ini. Hasil USG juga baik-baik saja. Semoga sampai nanti waktunya tiba, semua akan aman, lancar, cepat, dan baik-baik saja, Aamiin.
Nah, kali ini saya mau sharing tentang perbedaan hamil yang pertama dulu dan yang sekarang. Lumayan buat menyimpan memori tentang hamil, barangkali nanti anaknya nanya, haha.
Secara keseluruhan sih nggak jauh beda ya, semuanya lancar jaya, hanya ada beberapa poin yang rasanya berbeda dibanding hamil pertama dulu. Apa saja itu? Check it out!
Morning sickness
Alhamdulillah hamil anak pertama dan kedua ini saya tidak sampai mengalami morning sickness yang berlebihan, sampai tidak bisa makan dan dirawat di rumah sakit. Pemicu mualnya masih sama, yaitu telat makan. ย Kalau sampai telat makan, pasti perut langsung nggak enak, trus mual dan sesekali muntah. Untungnya cuma di trismester pertama, setelah itu lancar jaya. Hanya saja, di kehamilan yang kedua ini rasanya lebih sering muntah dibanding yang dulu. Apalagi kalo sampai saya telat makan kemudian diisi dengan makanan yang bikin eneg, langsung keluar deh isi perut. Dulu rasanya saya lebih tegar, jarang sekali sampai muntah, cuma sesekali.
Pilihan makanan
Bila di kehamilan pertama dulu saya sering mengkonsumsi apel, jus alpukat, pisang, cokelat, serta minum susu hamil, lain lagi dengan kehamilan kedua ini. Sejak awal hamil saya tak bisa makan kesemua makanan yang saya sebutkan tadi, karena selalu meninggalkan rasa tak enak di mulut setelahnya. Nah kalau susu kehamilan, karena dulu pas kehamilan pertama saya terpaksa sekali melakukannya, maka kali ini saya tidak mau lagi melakukannya dengan alasan agar ibu bisa bahagia. Haha. Pada kehamilan kedua ini saya lebih senang makanan yang asam-asam, seperti jeruk, kedondong, apel Malang (yang warna hijau kemerah-merahan), dan permen rasa asam. Barulah di pertengahan trisemester kedua makanan manis bisa masuk. Satu lagi makanan yang saya hindari untuk dimakan selama kehamilan kedua ini, bakso. Ya, setiap kali selesai makan bakso, bawaannya selalu muntah. Sampai setiap Mas suami dan si kecil selesai makan bakso, saya selalu komplain dengan bau bakso dari mulut mereka. Pokoknya sama sekali nggak bisa makan atau mencium aroma bakso, eneg. Dan ini terus berlanjut hingga sekarang hampir trisemester tiga berakhir. Eh, tapi kalo makan bakso kondangan saya tak pernah muntah ataupun eneg, nggak tahu apa bedanya, haha.
Emosi
Pada kehamilan pertama dulu, saya sensitif sekali. Sering sekali nangis. Pernah suatu ketika saya sholat di mushola terminal bungur Surabaya. Waktu itu saya lihat ada sebuah tas mukenah lengkap dengan isinya tergeletak di atas gulungan tikar. Waktu itu memang ada seorang ibu-ibu sedang tertidur tak jauh sari situ, hanya saja saya tak mengira kalau mukenah itu ternyata milik ibu tersebut dan tak mau bertanya, takut mengganggu tidurnya. Jadi dengan perkiraan mukenah tersebut adalah milik mushola, saya pun memakainya dengan santainya. Eh, setelah sholat saya langsung dimarahi habis-habisan sama ibu yang tiduran tadi. Katanya itu mukenahnya dia, kok nggak minjam dulu, dan lainnya yang saya sudah lupa saking lamanya. Walhasil, saya pun mengadu ke suami dan nangis termehek-mehek. Duh, menyesal sekali rasanya pernah memakai mukenah itu. Dan ini sepertinya jadi berimbas ke si kecil. Sepertinya dia juga jadi sensitif, gampang nangis. Entah karena dia memang masih kecil atau ada faktor bawaan dari lahir, sepertinya perasaannya sensitif sekali. Mainannya dipegang anak lain, nangis. Dilarang ngelakuin ini atau itu, nangis. Waktu dia gigit Emaknya trus saya pura-pura nangis, dia juga ikutan nangis, haha.
Nah, di kehamilan kedua ini beda lagi, saya jadi lebih sering marah. Ada sesuatu yang nggak sesuai dengan mau hati sedikit aja, bawaannya mau marah. Makanya saya jadi lebih sering marah ke suami dan si kecil. ๐ Semoga ini tidak akan berdampak ke bayi di dalam perut ya, Aamiin.
Selain itu, bila dulu saya sangat over protectif terhadap kandungan, mungkin karena setelah ditunggu-tunggu setahun setelah menikah baru hamil, jadi saya benar-benar hati-hati menjaga kandungan. Saya tak pernah menyentuh makanan yang sebagian itu mitos, saat hamil pertama dulu. Seperti makan tape, petai, durian, nanas, mie instan, dan lainnya. Selain itu bawaannya khawatir melulu, takut bayinya kenapa-kenapa. Mungkin ini juga yang jadi pemicu keadaan bayinya agak sedikit kurang sesuai, seperti sungsang, keputihan, dan pengapuran ari-ari (lupa istilah persisnya).
Kali ini saya lebih berani dan tak terlalu takut atau khawatir. Makan petai sudah, tape sudah, nanas lumayan sering, mie instan sudah beberapa kali, tinggal durian yang belum. Haha. Selain itu bawaannya juga lebih tenang dan enjoy, Alhamdulillah sampai sekarang tidak ada keluhan apapun, semoga sehat dan lancar sampai melahirkan nanti, Aamiin.
Gerakan janin dan jenis kelamin
Bila dulu si kecil aktif menendang sekitar 7 mau ke 8 bulan, kali ini adiknya lebih cepat. Sekitar usia 6 bulan gerakan tendangannya sudah mulai kerasa, keras sekali. Nah untuk jenis kelamin, bila kakaknya dulu sejak usia keempat atau lima bulan sudah terlihat, kali ini adeknya masih malu-malu. Barulah sekitar 7 bulanan kemaren mulai jelas terlihat jenis kelaminnya. Eh, tapi masih rahasia yah, nanti diumumkan sekalian kalau sudah launching, biar surprise, haha.
Belanja persiapan melahirkan
Karena dulu anak pertama dan belum punya persediaan apapun, jadi belanjanya lumayan banyak. Mulai dari perlak, beberapa baju bayi dan lainnya. Kali ini karena punya kakaknya masih ada dan bagus, jadi saya hanya membeli dua baju terusan, dua baju panjang, dua celana pendek, dua celana panjang dan sepasang sarung tangan dan kaki. Soalnya pengalaman yang pertama dulu kami banyak dapat dari kado. Jadi daripada mubazir, mending nunggu aja. (Ngarep banget ya, haha). Kalau nanti memang butuh baru beli kalo si bayi sudah lahir.
Penampilan
Bila di kehamilan dulu saya cuek dengan penampilan, kali ini sepertinya saya lebih aware. Meski tetap tanpa makeup, bila keluar saya mulai memadu padankan jilbab dan baju. Padahal biasanya santai aja.
Itu aja sepertinya perbedaan hamil pertama dan kedua. Semoga adik bayi yang ada di perut ini sehat selalu dan proses persalinannya nanti berjalan lancar, aamiin. Buat kamu yang sedang menanti momongan, saya doakan segera dikasih ya, dan buat yang sedang menanti waktu persalinan, semoga diberikan kelancaran dan kemudahan, Aamiin. Segitu dulu sharingnya, terima kasih sudah mampir dan mau membaca sampai akhir. Semoga manfaat ya. ๐ [Sponsored post]
Pingback: Travel Bag Untuk Persiapan Menjelang Persalinan – Sepradik
setiap kehamilan memang berbeda ya mba..yang penting dinikmati dan semoga sehat selalu
bagus ๐
Pingback: Bedakah Pengasuhan Adik dan Kakak? – sepradik.com