Begini Cara Migrasi BNI Syariah ke Bank Syariah Indonesia

Assalamu’alaikum pembaca sepradik.com semua. Alhamdulillah akhirnya saya bisa kembali menulis lagi di blog ini. Tulisan terakhir adalah ketika Desember 2020 lalu. Jadi hampir setahun saya vakum dari menulis blog, huhu. Nggak tahu ya, dalam dua tahun ini, kemauan menulis saya menurun drastis. Tapi itu mungkin akan saya bahas di lain waktu, kalau saya ingat, haha.
Kali ini saya akan menulis tentang pengalaman saya mengurus perpindahan rekening dari BNI Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia. Jadi untuk kamu yang belum sadar, per tanggal 9 Agustus 2021 kemarin, Bank BNI Syariah resmi dimerger dengan dua bank syariah lainnya, menjadi Bank Syariah Indonesia. Nah, untuk kamu yang belum mengurus migrasi rekening ini, sementara tidak bisa melakukan transaksi dengan rekening bank tersebut.
Tenang saja, prosesnya cukup cepat, kok. Yang lama menunggu antriannya, haha. Ini dia beberapa persyaratannya:
1. KTP asli pemilik rekening
2. Buku tabungan
3. Kartu ATM
Saya mengurusnya di Bank Syariah Mandiri langsung. Tapi sepertinya kita juga bisa mengurusnya di Bank BNI Syariah. Katanya sih bisa online juga, tapi ini mungkin tergantung sinyal internet juga ya, haha.

Nah, jika semua persyaratan sudah dibawa, pertama-tama kita akan diminta mengisi daftar hadir yang berisikan nama, nomor handphone dan tanda tangan. Setelah itu, kita akan diminta mengisi berkas pengajuan migrasi, yang isinya data diri kita seperti alamat, nomor ktp, dan lainnya. Oh ya, kita juga akan diminta mengisi nomor handphone untuk mobile banking. Jadi pastikan kamu membawa nomor handphone yang aktif dan ada pulsanya. Ini untuk yang mengurus mobile banking saja sepertinya.

Setelah itu, kita hanya tinggal menunggu antrian, lalu setelah tiba gilirannya, kita langsung diberikan buku tabungan dan kartu ATM. Lalu diminta tanda tangan, mengisi kode pin, dan proses selesai. Untuk yang mau mengurus mobile banking, nanti diminta mendownload aplikasi BSI. Sebenarnya bisa diaktifkan di rumah, asalkan sudah mendaftar nomor handphone yang benar.
Setelah selesai, kita sudah bisa menggunakan kembali rekening BSI kita. Oh ya, akad tabungan yang saya pakai adalah easy wadiah. Tidak ada bagi hasil, kalau nggak salah juga nggak ada potongan admin, plus saldo minimum adalah Rp 50.000. Sementara untuk tarik tunai, bisa gratis di semua ATM mandiri, tapi untuk transfer, cek saldo dan lainnya dikenakan tarif ya. Kalau untuk ATM BSI, sepertinya semua free. Kode transfer untuk BSI adalah 451.

Oh ya, harus diurus pemilik rekening langsung ya, kecuali kamu buat surat kuasa. Sampai di sini dulu cerita tentang pengalaman saya migrasi rekening dari BNI Syariah ke Bank Syariah Indonesia. Jadi, apakah kamu sudah mengurus migrasi rekeningmu? Semoga bermanfaat ya. Sampai ketemu di tulisan lainnya.