Begini Caranya Mengurus ATM BNI Syariah yang Hilang di Bank BNI Konvensional
Sumber gambar pixabay.com
Assalamu’alaikum pembaca sepradik, apa kabar? Bagaimana puasanya? Semoga selalu semangat ya. Alhamdulillah di hari ke-23 ini saya bisa menyapa kembali pembaca semua. (Semoga banyak yang baca, hehe).
Kali ini saya mau memberi tahu cara bagaimana Mengurus Kartu ATM BNI syariah yang hilang di Bank BNI konvensional.
Jadi ceritanya beberapa bulan yang lalu, sebelum wabah covid-19 seterkenal sekarang, suami sempat meminjam Kartu ATM BNI syariah saya. Setelah selesai, suami saya pun mengembalikan kartunya. Tapi saya lupa meletakkannya dimana. Alhasil seharian kartu itu dicari sampai semua sisi rumah, tidak ketemu juga. Karena lelah hati Dan body, maka saya pun memutuskan keesokan harinya mengajak suami untuk mengurusnya di Bank BNI konvensional.
Kami tiba di Bank jam 8an, di pertengahan minggu. Alhamdulillah antrian masih sepi, waktu itu masih dapat nomor urut 2 di customer service. Tapi ternyata, untuk mengurus Kartu ATM yang hilang, ada syarat tambahan, yaitu Surat kehilangan dari kepolisian. Adapun syarat untuk mengurus Kartu ATM BNI syariah yang hilang yaitu:
- Buku tabungan
- KTP
- Surat kehilangan dari kepolisian
Dan yang mengurus haruslah orang yang punya Kartu ATM. Mungkin kalau Kita tidak bisa, bisa diwakilkan kepada orang lain melalui surat kuasa.
Setelah tahu bahwa harus mengurus surat kehilangan, Kami pun langsung meluncur ke kantor Polsek terdekat. Syaratnya mudah sekali. Cukup lampirkan:
- Foto copy KTP,
- Foto copy buku tabungan
Setelah itu kita akan sedikit diintrogasi oleh Bapak polisi yang bertugas. Oh ya, nanti langsung aja tanya ke Bapak yang ada di situ, kalau kita mau mengurus surat kehilangan ATM. Nanti foto copy KTP dan buku tabungan kita akan diminta, lalu kita akan ditanya dimana hilangnya kartu ATM kita. Setelah Bapaknya mengetik data kita, dia akan mencetak surat kehilangan itu dan kebanyakan kembali menanyakan kebenaran data. Setelah benar, Kita diminta tanda tangan. Nggak lama, paling sekitar 10 menit. Ini kalau tidak antri ya. Nah, setelah selesai kita bisa langsung cuz ke Bank, Alhamdulillah saya tidak dimintai bayaran, jadi langsung kabur, hehe. Jangan lupa bilang terima kasih ke Bapaknya ya.
Setelah surat kehilangan didapat, kami langsung ke Bank dan mengantri di customer service. Begitu giliran kita tiba, serahkan semua berkas persyaratan kepada petugas, tunggu sekitar 5 sampai 10 menit, selesai. Nanti kita akan ditanyai tentang siapa ibu kandung Kita, lalu diminta mengisi data diri di kertas yang disediakan. Kali ini saya dimintai bayaran untuk ganti kartu ATM, sekitar 15 ribu kalo nggak salah. Alhamdulillah akhirnya semuanya selesai.
Sehari setelah saya mengurus kartu ATM BNI syariah, ternyata kartu yang lama ketemu dong, haha. Melayang sudah 15 ribunya, huhu. Tapi tak apa, kalau nggak begitu, tulisan ini nggak bisa launching haha.
Begitulah cara mengurus kartu ATM BNI Syariah di Bank BNI Konvensional. Semoga tulisan ini bermanfaat. Sampai ketemu di lain postingan ya. Jangan lupa jaga kesehatan, cuci tangan, pakai masker, dan terus berdo’a agar wabah covid-19 ini segera berlalu, Aamiin. Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh. 🙂
terimakasih kak informasinya. sangat manfaat sih, soalnya kmren sempet kejadian gini juga. tapi sempet bingung dan ribet huhuhu
Sama2, semoga lain kali nggak ilang lagi.
Gini pak/mbak saya tdi ngurus atm saya yang hilang saya sudah ngurus surat kehilangan setelah saya ke kantor bank bni syaria la di situ buku tabungan saya tidak sama nmanya ,sama ktp saya la saya bawahkn kk petugasnya gk mau la saya di suruh bawah ijasa asli tpi ijasa saya d tahan d tempat saya kerja trus saya d suruh bawa akte tpi saya tdak punya akte …apakah saya bwah.kn skhu /rapot boleh penganti ijasa ….tlng d jawab
Kalo nggak sama memang susah urusannya. Coba diskusi dengan customer service nya. Sebaiknya setelah ini namanya disamakan dengan KTP saja, atau nama di KTP nya yg diubah, diurus ke capil.
Ternyata bisa kah, kehilangan kartu atm bni syariah laporanya ke kantor bni konvesional?
Seandainya tau dari dulu gak susah2 ngurus ke kantor bni syariah,klo disini jauh. Saya tinggal di Pare masa ngurusnya ke kota kediri…
Bisa Kak, karena masih satu jaringan. Tapi kalau nanti resmi bergabung jadi Bank Syariah Indonesia, nggak tahu juga ya.